Oktober 2023
Pilihan Yang Tepat Antara Soft Fail Atau Hard Fail Untuk Membuat Catatan SPF
Memperkuat email dari serangan spoofing sangat penting dalam lanskap digital saat ini. Salah satu komponen kunci dalam mencapai tujuan ini adalah penerapan catatan Kerangka Kebijakan Pengirim (SPF). Catatan SPF membantu memverifikasi keaslian email yang masuk dengan menentukan alamat IP mana yang diotorisasi untuk mengirim email atas nama domain tertentu. Saat mengonfigurasi catatan SPF, organisasi memiliki opsi untuk memilih antara mekanisme soft fail atau hard fail.
Baik mekanisme gagal lunak maupun gagal keras memiliki tujuan untuk mengurangi spoofing email. Namun, pilihan yang tepat di antara keduanya bergantung pada persyaratan khusus dan toleransi risiko organisasi. Mekanisme soft fail (v=spf1 ~all) memungkinkan email tetap terkirim meskipun pemeriksaan SPF gagal. Hal ini dapat berguna dalam situasi di mana domain memiliki infrastruktur email yang kompleks yang melibatkan beberapa pengirim email yang sah atau layanan penerusan. Soft fail memberikan fleksibilitas kepada organisasi, memungkinkan mereka untuk secara bertahap menerapkan dan menyempurnakan kebijakan SPF mereka tanpa menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap pengiriman email.
Di sisi lain, mekanisme hard fail (v=spf1 -all) mengambil pendekatan yang lebih ketat. Jika pemeriksaan SPF gagal, email akan ditolak dan tidak dikirim ke kotak masuk penerima. Hal ini memastikan bahwa hanya email yang berasal dari alamat IP resmi yang diterima, sehingga meminimalkan risiko serangan spoofing. Hard fail sangat direkomendasikan untuk organisasi yang memiliki toleransi rendah terhadap false positive atau sangat peduli terhadap peniruan email dan pelanggaran keamanan. Dengan memberlakukan mekanisme hard fail, organisasi dapat meningkatkan postur keamanan email mereka dan memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi kepada para penggunanya terhadap email palsu.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun hard fail memberikan langkah-langkah keamanan yang lebih kuat, penerapannya bisa lebih menantang dibandingkan dengan soft fail. Organisasi perlu menganalisis infrastruktur email mereka dengan cermat, termasuk layanan email pihak ketiga dan pengirim yang sah, untuk memastikan semua alamat IP yang diotorisasi disertakan dengan benar dalam catatan SPF. Kegagalan dalam melakukan hal ini dapat mengakibatkan email yang sah ditolak, menyebabkan gangguan komunikasi yang dapat berdampak pada operasi bisnis. Oleh karena itu, organisasi harus melakukan pengujian menyeluruh dan berkonsultasi dengan profesional TI atau pakar keamanan email sebelum memilih kebijakan SPF yang gagal keras.
Kesimpulannya, pilihan antara mekanisme soft fail atau hard fail untuk membuat catatan SPF bergantung pada persyaratan khusus organisasi dan toleransi risiko. Kedua opsi tersebut berkontribusi dalam mengurangi spoofing email, namun dengan tingkat fleksibilitas dan ketelitian yang berbeda. Organisasi harus menilai infrastruktur email mereka, mempertimbangkan pertukaran antara keamanan dan kenyamanan, dan berkonsultasi dengan para ahli untuk menentukan kebijakan SPF yang paling tepat yang sesuai dengan tujuan mereka dan melindungi komunikasi email mereka dari serangan spoofing.
Pilihan Yang Tepat Antara Soft Fail Atau Hard Fail Untuk Membuat Catatan SPF
Baik mekanisme gagal lunak maupun gagal keras memiliki tujuan untuk mengurangi spoofing email.